Sabtu, 26 November 2016

Debus

Merupakian kesenian tradisional yang berasal dari Pameungpeuk . Kesenian ini di ciptakan oleh seorang penyebar agama islam yang dikenal dengan nama Ajengan (Ustad). Tujuannya untuk menarik masa dalam kepentingan menyebarkan agama, menggunakan tetabuhan dari batang pohon pinang dan kulit kambing. Selain melatih seni tetabuhan, pemain debus juga di ajarkan ilmu kemahiran jasmani dan rohani serta ilmu kekebalan, baik kebal terhadap benda-benda tajam maupun kebal terhadap pukulan.

Dodombaan

Awalnya terinspirasi oleh hewan domba yang merupakan kebanggaan dan ciri khas masyarakat Garut. Berangkat dari sanalah masyarakat Desa Panembong Kecamatan Bayongbong mengangkatnya ke dalam tarian yang dinamakan seni tari dodombaan yang merupakan seni laga domba. Antraksi ini biasanya diiringi pula oleh musik dan seni tari tradisional, sehingga secara keseluruhan menampilkan atraksi hiburan yang berbeda dan menarik.

Surak Ibra




Boboyongan dengan nama lain Surak Ibra, diciptakan oleh Rd. Djadjadiwangsa putera Rd. Wangsa Muhammad (Pangeran Papak) pada tahun 1910 di Kampung Sindangsari Desa Cinunuk Kecamatan Wanaraja. Kesenian ini menggambarkan keinginan masyarakat untuk mempunyai pemerintah dan pemimpin sendiri, dengan semangat kebersamaan untuk memupuk rasa persatuan dan kesatuan antara pemerintah dan masyarakat.   
Kesenian ini didukung oleh 40 sampai 100 orang pemain, dengan alat kesenian yang digunakan seperti kendang penca, angklung, dog-dog, kentongan dan lain-lain. Kesenian ini juga berupa sindiran/protes terhadap pemerintahan Belanda yang bertindak sewenang-wenang terhadap masyarakat pribumi.